

|
Pertanyaan Seputar Khitan Anak Info Sehat - Monday, 26 July 2004
Tanya
Assalamualaikum Wr Wb
Yth Dokter Farida. Saya seorang ibu, putra saya (18 thn) dikhitan pada usia 9 thn oleh tukang khitan (bogem). Saat dia terbaring sakit beberapa hari yang lalu saya memandikan dia dan cukup terkejut karena bentuk penisnya saat ini masih seperti saat belum dikhitan. Kepala penisnya secara keseluruhan masih tertutup kulit, persis seperti penis yang belum dikhi...
Komentar oleh: Ana Wednesday, 01 September 2004 ibu, fungsi khitan bagi anak laki2 adalah membersihkan badan dari najis air seni yang mengenai kulup (kulit yang menutupi kepala penis) anak laki2 yg belum dikhitan. Jika yg ibu maksud kulit yang masih menutup kepala penisnya adalah kulup dan kulup itu masih terkena air seni saat putra ibu pipis, maka sebaiknya ibu mengkhitankan kembali putra ibu agar shalat yang dijalankannya menjadi sah. Komentar oleh: novita Friday, 03 September 2004 Putra saya juga pernah mengalami hal yang sama, dan kemudian dia dikhitan lagi. Sekalipun semula putra saya enggan karena malu sudah besar katanya (waktu itu dia sudah 16 thn) tetapi setelah saya jelaskan kebaikannya jika mau melaksanakannya dan keburukannya jika tidak mau melaksanakannya (terutama berkaitan dengan shalat dan kesehatan) dia kemudian bersedia. Komentar oleh: Azizah Wednesday, 08 September 2004 Kemungkinan besar dulu waktu anak ibu disunat kulit yang menutup kepala penisnya (kulup) tidak terpotong sempurna (terlalu pendek). ada baiknya anak ibu disunat lagi, supaya bersih lahir batin Komentar oleh: Istiqomah Monday, 13 September 2004 Setahu saya cara bogem mengkhitan berbeda dengan dokter. kalau dokter, bekas potongan dijahit persis di belakang kepala penis, sementara bogem hanya memotong saja dan tidak menjahitnya. Jadi wajar jika putra ibu penisnya masih terdapat kulit (kulup) yang tersisa menutupi kepala penisnya. Sepanjang kulupnya sudah tidak terkena air seni saat pipis, putra ibu tidak perlu dikhitan lagi |
|