

|
Surat Terbuka Untuk Ukhti Muslimah Artikel Muslimah - Tuesday, 07 February 2006
“Apabila datang kepadamu seorang laki-laki (untuk meminang) yang engkau ridha terhadap agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Bila tidak engkau lakukan, maka akan terjadi fitnah dan akan timbul kerusakan yang merata di muka bumi.”
(HR. Tirmidzi dan Ahmad).
***
Kafemuslimah.comSaudariku, siapkan dirimu untuk memasuki gerbang pernikahan. Saat eng...
Komentar oleh: tari Friday, 10 February 2006 ass. wr. wb.
saya setuju dg email ini, tp apakah tetap harus menikah jika pria itu baik imannya tp dia matre malah memoroti wanita kan tdk baik tp kl ibadahnya bagus semua
bagaimana donk???
wassalam Komentar oleh: chandra Sunday, 12 February 2006 "Takwa" itu tidak hanya jelek pada satu sisi. Tapi takwa itu merupakan satu kesatuan totalitas antara iman, amal dan akhlak. Jadi kalau ikhwan itu hanya memiliki satu/ dua, itu sudah pincang namanya :) Komentar oleh: priska Sunday, 12 February 2006 wah oke sekali lo artikel kamu, tapi penjelasannya kurang detail
Komentar oleh: chandra Sunday, 12 February 2006 Insya Allah, saya akan membuat buku berjudul "Nasihat Agung Rasulullah Kepada Wanita". Di sana akan di bahas lebih lengkap dan lebih jelas. Buku saya yg berjudul "agar menjadi wanita penghuni surga" covernya ada di blog saya. Isinya 20 tips menjadi wanita penghuni surga. Komentar oleh: mukminah Monday, 13 February 2006 semua saran yang antum berikan kepada ana sangat bermanfaat sekali Komentar oleh: tsara Thursday, 16 February 2006 assalammualaikum wr wb
Syukron atas artikelnya
mudah-mudahan kita menjadi khairun ummah
dan melahirkan jundi-jundi kecil amin
wassalammualaikum wr wb Komentar oleh: anita Thursday, 16 February 2006 aww
bagus banget...........
nyadarin ana akan cinta palsu
syukron
Komentar oleh: vita Thursday, 16 February 2006 assalamualaikum
mungkin memang akan sangat beruntung jika yang meminang kita adalah seorang yang baik agama n akhlaknya. tapi bgmn kalau kita ingin nikah tapi yang meminang seorang pemuda yang biasa? apa kita boleh langsung menerimanya?
he..he.. maaf malah jd bertanya.
wassalamualaikum... Komentar oleh: chandra Thursday, 16 February 2006 to vita> Biasa dalam artian apa? Apakah biasa berbuat maksiat? Mungkin itu yang tidak boleh. Namun "biasa" dalam artian belum memiliki ilmu agama yg memadai, menurut saya tdk mengapa. Karena pencarian ilmu itu sebuah proses. Dan bisa saja seorang istri membimbing suaminya yg tdk paham ttg agama. Bahkan hal ini bisa menjadi ladang dakwah bagi istri, bukan begitu? :) Komentar oleh: fira Tuesday, 21 February 2006 subhanallah bagus banget artikel antum. tapi apakah ikhwan yg mo melmarkan kita belum siap dan tampak dari sikapnya..apakah tidak salah kita menolaknya?padahal mungkin kita udah istiqomah untuk meikah dg nya. afwan ya. wassalam Komentar oleh: chandra Thursday, 23 February 2006 to fira>Kalau tingkatannya sudah "khitbah", wah itu berarti si ikhwan dah siap banget. Khitbah itu bukan perkara gampang lho ukh. Masalahnya pas ke calon mertuanya itu lho, waduh suasana batin ngga karuan. Coba deh tanyakan sama yg sudah ngalamin, di jamin benar :). Selebihnya kita serahkan sepenuhnya kepada Allah. Shalat istikharah ukh. Insya Allah, Allah akan memberi kita petunjuk.Good luck Komentar oleh: Dian Thursday, 02 March 2006 Assalamu'alaikum
bagaimana peran orangtua di sini? seandainya telah datang pemuda yg baik agamanya, tetapi orangtua tidak stuju?
maap telat komennya..:p
wassalam Komentar oleh: wiwid Thursday, 09 March 2006 Ass... subhanallah bgs bgt artikelnya... jd semakin ingin utk sgr menyempurnakan separuh Dien. tp,boleh nanya g? gmn klo org tua tdk setuju hny krn status sosial n status akademik qta beda jauh,pdhl pria itu ssorg yg hanif dlm agama(msh blm bs dsbt ikhwan). bgmn caranya meyakinkan ortu ? mslhnya ortu jg msh ammah. jazakallah... Komentar oleh: dezta Saturday, 11 March 2006 ass. wr.wb
Saya senang dengan artikel kamu. Saya berharap begitu,tapi kenyataan berkata lain, karena ikhwan yang kukenal dia sangat baik dan beriman,hanya saja dia masih belum siap dari segi materi.Karena dia ingin kelak jika aku menjadi istrinya aku bisa merasakan bahagia lahir dan batin. Dia tdk ingin jika kelak aku merasa kekurangan, kenapa tidak aku berikan dia kesempatan itu? Benar gak keputusan ku itu....?
Wassalam Komentar oleh: Nizuma Saturday, 11 March 2006 ana setuju sekali. “Apabila datang kepadamu seorang laki-laki (untuk meminang) yang engkau ridha terhadap agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Bila tidak engkau lakukan, maka akan terjadi fitnah dan akan timbul kerusakan yang merata di muka bumi.”
(HR. Tirmidzi dan Ahmad).
"semua dikembalikan kepada niat nikah baik laki-laki maupun perempuannya.. karena apa? Bagaimanapun juga hidup adalah tarbiayah. intinya setiap masalah pasti ada hikmahnya. okey? Komentar oleh: dienda Sunday, 12 March 2006 assalamualaikum.
bener bngt pendapatnya. tp,klo ada ikhwan ngsh perhatian lebih ke qt,gmn donk cara menyikapinya.?? smg bkn Aku nya yg ke ge_er-an, mungkin ketika itu ikhwannya lg lp atw gak menyadari kalo perhatiannya belum pantas ia berikan kepada orang yg belum tentu mjd pasangan hidupnya. semoga Allah segera memberinya petunjuk dan meluruskan hatinya kembali.
doain ana yah smg dpt ikhwan yg soleh, n bertaqwa.dan ketika itu pula cinta bersemi indah karena komitmen terhadap Allah dan Rasul-Nya telah memenuhi jiwa. amin..amin. ya Rabbal'alamiin..
wassalam..
Komentar oleh: Laily Monday, 13 March 2006 assalamualaikum..
artikelnya bagus banget..bahkan membuat saya berfikir keras.pas banget dengan fakta yang sy alami yakni dilamar ikhwan soleh..tapi bagaimana kalau sy tidak mencintainya & mencintai ikhwan lain yang juga soleh..???? Insya Allah cinta sy bukan karena nafsu tp saat mendengar ortunya bilang dia sedang ke pangajian..subhanallah.... Komentar oleh: sisil Friday, 17 March 2006 Assasalamu'alaikum...
saya setuju bgt dngn artikel ini...tapi kalau sampai saat ini belum ada ikhwan yang meminang gmn caranya??apakah ini karena belum waktunya?jadi t4 curhat deh komentarku ini... Komentar oleh: an nisa Saturday, 18 March 2006 insya Allah ana sepakat sekali dgn artikel yg antum buat...
tapi menikah ttp punya p'siapan yg harus dilakukan bukan? akhwat sekarang kan beda dgn akhwat di jaman Rasulullah dulu yang mungkin pada usia 9 tahun (seperti bunda Aisyah) sudah sangat dewasa sekali, tapi yg sekarang sangat2 jauh... mungkin baru bisa dewasa saat berusia 28 tahun minimal (walaupun dewasa tidak bisa dikaitkan dgn usia)
jadi mungkin yg ana byk temukan adalah alasan ketdaksiapan dari akhwat untuk memasuki pernikahan itu... (padahal hal itu bukan alasan syar'i)
jadi intinya adalah ana mengajak semua (trutama diri sendiri) jauh2 hari segera persiapkan diri untuk masuk ke dunia itu...
baik dari mental, fisik, psikologis, keluarga dll..
kondisikan sesegera mungkin coz yg qta hadapi adalah dunia dakwah yg baru yg berbeda...
afwan...
Komentar oleh: chandra Sunday, 26 March 2006 to annisa>seperti yg saya sampaikan di artikel, hendaknya setiap muslimah bersiap sedia utk menyambut hari besar itu. dia harus berusaha sekuat tenaga memperbaiki diri, menimba ilmu pengetahuan, shg mampu mengadakan percepatan diri.
tua itu pasti, namun kedewasaan ditentukan oleh sikap kita. ingat dgn ibu2 kita dulu, mereka menikah di usia sangat muda sekali. ibu saya sendiri menikah di usia 16 tahun. so, mulai dari skrg, kita harus mendewasakan diri kita menjelang pernikahan itu. insya allah :) Komentar oleh: renan Sunday, 26 March 2006 bagi yang mampu...silakan MEYEGERAKAN.
tapi bukan tergesa-gesa...
OK...segeralah buka pintu jannah mu :) Komentar oleh: renan Sunday, 26 March 2006 tapi...hati2 juga ya, soalnya skrg banyak ikhwan yang "numpang" kostum doank.
dah byk buktinya ko'
awalnya se, valid.
e..t'nyata mngecewakan banyak orang.
so...be careful............ Komentar oleh: Qaila Friday, 31 March 2006 Artikelnya sudah Ok.Hanya saja perlu penambahan bahwa sebelum menikah ada baiknya kita harus istiqarah dan menyelidiki seseorang yang telah meminang kita itu,agar kita tidak terjerumus dikemudian hari setelah berkeluarga. Komentar oleh: sep Monday, 24 April 2006 wuihhh...... ana setuju bgt jd makin gak sabar nih nunggu malaikat dtg meminang... jazakumullah nya akhi.... Komentar oleh: dwi Monday, 01 May 2006 assalamua'alaykum
saya setuju dengan artikel antum. namun lebih dijelaskan kriteria ikhwan saleh tersebut. bisa jadi bagi ikhwan yang melamar merasa dirinya udah saleh. namun menurut akhwat kesalehan yang dimaksud tersebut belum cukup. bagaiaman? afwan jazakallah.
wassalam Komentar oleh: yanti Wednesday, 10 May 2006 Blog nya Candra namanya apa? Komentar oleh: epan Friday, 12 May 2006 ass.wr.wb
saya senang sekali dengan artikel tsb.klo bisa untuk ikhwanya juga. karena kadang kala akhwatnya, sudah nungguin ikhwanya ngak ada yang siap.
wasalam
Komentar oleh: ema Monday, 15 May 2006 ass.wr.wb.
artikelnya bagus sekali,tapi klu bisa diperjelas lagi. Komentar oleh: nur Wednesday, 01 November 2006 ass. wr. wb.
alhamdulillah artikel ini bagus banget bwt ane, pas sekali dengan problem yang ana hadapi sekarang ini. cukuplah jadi sandaran kenapa ana mengambil keputusan untuk menerima pinangan sambil kuliah. syukron Komentar oleh: yuliati Thursday, 09 November 2006 memang benar hadist itu, namun apakah karena akhlak dan agamanya kita menikah dia, bila tidak cocok karena mdia materialistis dan hanya menilai wanita sebagai hiasan semata untuk ditunjukan pada keluarga laki0laki apakah bagus |
|