Jurnal Muslimah
Rubrik ini adalah rubrik yang berisikan tulisan-tulisan hasil karya muslimah. Tulisan dapat berupa puisi, artikel, atau pun cuplikan-cuplikan pengalaman hidup muslimah yang mengandung ibroh. Dibuat untuk berbagi pengalaman, menambah ukhuwah, dan saling wasiat-mewasiati dalam kebenaran Insya Allah, anda tidaklah perlu menjadi penulis handal, atau pemikir dan ahli ilmu untuk mengirimkan tulisannya ke sini. Jadi kirim yukk :) Jika ingin mengirimkan cuplikan kisah pengalaman pribadi silahkan kirimkan email ke [email protected] Syarat pengirim: Muslimah.
Duh, saya gak bisa nulis??? Sabar, sabar, sebelum mengeluh seperti ini. Coba ambil secarik kertas dan pena, menulislah! Mungkin hasil tulisan pertama dan kedua kurang bagus. Tapi Insya Allah kalau tetep istiqomah menulis, lama-lama tulisannya akan membaik. Layaknya seperti tangga, kita mesti menaiki satu-satu anak tangga untuk sampai keatas. Semuanya berproses dan bertahap.
halaman >> 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Cerpen: Kepak Sayap di Lautan Oleh : Ade Anita
16 Mei 1998
Yanti bisa merasakan bahwa seisi kelas di ruang B 202 langsung menghentikan aktifitasnya dan menatap Yanti begitu Yanti masuk ke dalam kelas. Beberapa di antara mereka menyatakan ikut prihatin dengan keadaan di Indonesia, beberapa yang lain cuma memandang sinis (eh, ini mungkin cuma su udzon Yanti aja kali, habisnyaÂ….)
HmÂ…Kebayang sih. Semalam mas Heru... Indahnya Kebersamaan By. Mawar-WS
Mentariiiii...
Sinari Mawar dengan cahyamu
Mawar kedinginan niiii...
Menanti hangatmu!
Mentari berbisik..
Mawar sayang, ini aku datang
Pagi ini kan ku buka kelopakmu dengan cahaya lembutku
Siang ntar jangan kaget yah,
Kalau aku datang dengan tajam sinarku
Jangat takut gosong sayang
Jangan takut keriput karnanya
Tajamku bukan berarti tak cinta
Sorotku bukan berarti ... Menjauhlah dari Hidupku By. Mawar_WS
Kau menyayangiku, itu sering kau ungkapkan. Bahkan orang-orang yang mengenal kita tahu bahwa kita saling menyintai, saling menyayangi. Tak jarang orang salah kaprah melihat kebersamaan kita. Kau dikira ade kandungku dan orang mengiraku kakak kandungmu. Padahal kita tak pernah tatap muka sekalipun. Andai mereka memahami, bahwa kita lebih dari sekedar kata “Kandung”. Kita ad... Nasi Tempe (Oleh:S.Tari)
Aku tidak tahu bagaimana mesti menolak ketika ibu memasukkan sebungkus nasi dengan lauk kering tempe kedalam tasku. Diselipkan begitu saja diantara pakaian, beberapa majalah serta buku yang sengaja kubawa sebagai teman di perjalanan.
Ibu tak pernah berubah. Dari aku kecil sampai kini berusia seperempat abad, masih saja khawatir kalau aku akan kelaparan di jalan. Padahal sepanjan... Purnama di Langit Cerah Bulan berwajah bundar lagi malam ini. Langit cerah tanpa bintang, sehingga kehadiran singgasana bulan di angkasa tampak bersinar tanpa ada saingan. Siapapun bisa menatap wajah purnama sang bulan, persis seperti yang dilakukan oleh seorang gadis dari dalam jendela kamarnya yang berada di lantai atas rumahnya. Arini namanya.
Arini menatap sang bulan sambil duduk di atas bingkai jendela kamarnya.... Cerpen: Senja Makin Temaram Oleh : Ade Anita
Rabu, 17 Agustus 1999
Siang itu Satrio tampak berjuang di atas batang pinang untuk mengambil hadiah-hadiah yang bergantungan ditimpali suara teriakan riuh rendah para penonton lomba panjat pinang. Tanpa kenal lelah dan sedikit nekad, Satrio telah memanfaatkan tubuh teman-temannya yang sedang berebut mempertahankan tempat hingga oli yang dilumuri di batang pinang hanya sedikit ... |